Senin, 27 Februari 2012

RESENSI BUKU MEMBAHAS ILMU-ILMU HADIS KARYA DR. SUBHI AS-SHALIH


RESENSI BUKU MEMBAHAS ILMU-ILMU HADIS
KARYA DR. SUBHI AS-SHALIH
Mata Kuliah  : Studi Al-Sunnah
                   Dosen              : DR. Suhairi Ilyas, Lc.M. A.
    Tanggal          : 29 Februari 2012








                           Nama                : Darmawaty Malik
                                       NIM                   : 2010920034
         Program Studi : Magister Studi Islam
                                       Semester           : III-2011/2012
 editor: lila paramita krisnanto
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2012
RESENSI

A.    Wawasan Luas
Dr. Subhi melakukan kajian membahas ilmu-ilmu hadis dimulai dari sejarah hadis, pendekatan sejarah; yang meliputi penulisan hadis tentang pengetahuan orang arab tentang baca-tulis sebelum Islam, sedikitnya Hadis, Sunnah, dan istilah lain
a.       Hadis dan Sunnah
Hadis dan sunnah memiliki arti yang sama pengertian yang sama, berkaitan dengan perbuatan, ucapan atau penetapan Rasulullah. Di lihat dari kronologi sejarah, dari segi bahasa dan istilah, ada perbedaan antara keduanya.
Hadis, Abdul Baqa, adalah isim dari ahdis, yang artinya pembicaraan. Rasul menamakan sabdanya, hadis. Sunnah pada dasarnya tidak sama dengan hadis. Sunnah adalah jalan keagamaan yang ditempuh rasul dan  hadis adalah umum, sabda dan perbuatan rasulullah.
Sabda Rasul: “hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnahku,”

Makna dari kata tersebut adalah jalan dan cara rasul dalam kehidupan beliau.
Di Madinah, kata sunnah  bersifat  sosial politik, di samping bentuk keagamaan yang fundamental. Rasul menegaskan, tidak boleh mengada-adakan sesuatu yang baru, akan mendapat kutukan Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Sesuatu yang baru itu adalah bid’ah. Lawan sunnah adalah bid’ah. Sunnah Amaliyah adalah thariqah rasul, sunnah sama dengan hadis. Sabda rasul:
“Seburuk-buruk perkara adalah mengada-ada.”
“Barang siapa mengada-adakan dalam urusan agama, apa-apa yang  bukan termasuk didalamnya, maka ia tertolak.”
“Hati-hati melangkah, pahami mana yang paling dekat` dengan sunnaah.”

b.      Khabar dan Atsar
Khabar adalah sinonim dari hadis, pembicaraan,khabar yang datang selain dari rasul. Setiap hadis adalah khabar, tetapi tidak sebaliknya. Perawi hadis haruslah selain berdasarkan hadis (marfu’) juga harus  merujuk khabar dari para sahabat (mauquf). Atsar sama artinya dengan hadis dan khabar

c.       Hadis qudsi
Sabda rasul yang bukan wahyu, tetapi berasal dari Allah adalah hadis qudsi, hadis Ilahi atau hadis Rabbani. Abu al-Baqa, hadis qudsi adalah lafaz dari rasul, makna dari Allah yang disampaikan melalui ilham dan mimpi.

Sekitar Penulisan Hadist
a.       Pengetahuan orang Arab tentang tulis-menulis
·         Tidak ada bukti dan dalil aqli maupun naqli
·         Rasul ummi terhadap menyembah berhala
b.      Sebab-sebab sedikit penulisan  di masa rasul
c.       Catatan pada masa rasul
d.      Shafihah abu hurairah oleh hamman bin munabbih
e.       Kaum orientalis dan pencatatan hadis
f.       Masa tabi’in dan sesudahnya

Perjalanan Mencari Hadist
a.       Warna kedaerahan dalam perkembangan hadis
b.      Perjalanan mencari hadis
c.       Perjalanan untuk menjatuhkan nas dan tasyri’
d.      Komersialissi hadis
e.       Menghadapi yang mempergampang hadis

Periode hadis dan gelar para ahli hadis
a.       Gelar ahli hadis
b.      Riwayat hadis dan hafalan

Menanggung hadis dan bentuk-bentuknya
a.       Mendengar
b.      Membaca
c.       Ijazah
d.      Memberi
e.       Menulis
f.       Memberitahu
g.      Wasiat
h.      Penemuan
i.        Bentuk-bentuk penyampaian

Karangan-karangan dalam ilmu hadis
1.      Ilmu hadis riwayat dan dirayat
2.      Kitab-kitab hadis, riwayat dan tingkatan-tingkatannya
3.      Syarat rawi dan tolok ukur ahli hadis
Bab 3 musthalah hadis
1.      Bagian bagian hadis
2.      Bagian yang dipersekutukan di antara hadis shahih,hasan dan dha’if
3.      Hadis maudhu’ dan sebab terjadinya
4.      Hadis, antara bentuk dan kandungan
Bab 5.  tingkatan rawi
1.      Ibn sa’ad dan sistem penyusunan kitab ath-thabaqat
2.      Thabaqat para rawi
3.      Biografi sahabat
4.      Biografi sebagian tabi’in pertama
5.      Biografi sebagian athaba’at tabi’in
6.      Biografi sebagian ulama sesudah athaba’at tabi’in

B.     Kemampuan Penulis Membahas Tema Sentral
Dr. Subhi membahas ilmu-ilmu hadis dengan materi yang terkait dengan topik. Kajian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta menyistematisasikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan kuat.
1.       Sekitar penulisan hadis
·         Pengetahuan orang arab tentang tulis-menulis
·         Tidak ada bukti dan dalil aqli maupun naqli
·         Rasul ummi terhadap menyembah berhala
·         Sebab-sebab sedikit penulisan  di masa rasul
a.       Catatan pada masa Rasul
b.      Shafihah Abu Hurairah oleh Hamman bin Munabbih
c.       Kaum orientalis dan pencatatan hadis
d.      Masa tabi’in dan sesudahnya

2.      Perjalanan mencari hadis
·         Warna kedaerahan dalam perkembangan hadis
·         Perjalanan mencari hadis
·         Perjalanan untuk menjatuhkan nas dan tasyri’
·         Komersialissi hadis
·         Menghadapi yang mempergampang hadis
·         Proses penyampaian hadis dengan bentuk-bentuk penyampaian:
a.       Mendengar
b.      Membaca
c.       Ijazah
d.      Memberi
e.       Menulis
f.       Memberitahu
g.      Wasiat
h.      Penemuan
i.        Bentuk-bentuk penyampaian
j.        Mendengar
k.      Membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar