Kamis, 18 Agustus 2011

Agama dan perubahan sosial, UAI

Agama dan perubahan sosial
Penyusun: darmawaty malik
       I.            [1]Agama dan pengaruhnya  dalam kehidupan
Elizabeth Nottingham ,berpendapat agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui definsi,melainkan melalui deskripsi(penggambaran)à agama adalah yang begitu sering terdapat dimana-mana, ,berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya keberadaan diri sendiri dan dialam semestaà agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngerià meskipun berkaitan dengan dunia yang tak dapat terlihat(akhirat), namun agama melibatkan masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia.
Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat  adikodrati(supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan orang per orang maupun  dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama memberi dampak bagi kehidupan sehari-hariàsecara psikologis agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsic(dalam diri) dan motif ekstrinsik( luar diri). à motif dorongan kekuatan agama dianggap mempunyai kekuatan yang mengagumkan sulit ditandingi kekuatan nonagama, baik doktrin maupun ideology yang bersifat profanà agama memang unik dan sulit  didefinisikan dengan tepat dan memuaskan.
[2]Psikografi agama/peta keberagamaan terdiri dari 5 dimensiàideology/ ritualistic/ eksperiensial/ intelektual/ konsekuensial
    II.            Agama dan kehidupan individu
Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem nilai yang memuat norma-norma tertentuà norma-norma tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan ajaran agama yang dianutà sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang khusus dalam kehidupan manusia/ individu dan dipertahankan sebagai bentuk ciri khas.
Mc. Guire à diri manusia mempunyai bentuk sistem nilai tertentu. à sistem nilai itu dianggap bermakna bagi dirinya. à sistem nilai dibentuk dari belajar dan proses sosialisasià perangkat sistem nilai ini dipengaruhi oleh keluarga,teman,institusi pendidikan dan masyarakat luas.(1981:24)
[3]Agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaanà menjadi kerangka acuan dalam berpikir,bersikap, dan berperilaku. à mc.quireà sistem nilai, pembenaran dan keabsahan dalam kehidupan individu
Elizabeth.k.notinghamànilai agamaàlandasan nilai sosial
Agama bukan saja untuk keagamaan, tapi untuk etika dalam masyarakatà mengatasi frustasi/ketakutan/memuaskan keingintahuan
 III.            Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
Berdasarkan seperangkat informasi yang diperoleh seseorang dari belajar dan sosialisasi tadi meresap dalam diri. à sejak itu perangkat nilai itu menjadi sistem yang menyatu dalam dirià membentuk identitas diri. à ciri khas tersebut terlihat dalam kehidupan sehari-harià penampilan, sikap,tujuan apa berpartisipasi dalam kegiatan tertentu.à  Mc. Guire à pembentukan sistem nilai dalam diri individu adalah agamaà bentuk-bentuk simbol keagamaan, mukjizat, magis maupun upacara ritual sangat berperan dalam proses pembentukan nilai dalam diri individuà setelah terbentuk,individu mampu menggunakan sistem nilai itu dalam memahami, mengevaluasi, menafsirkan situasi dan pengalamanà sistem nilai yang terbentuk  terwujud dalam norma sikap diri/perilaku(?)à contoh, seseorang menyimpulkan dirinyaà saya orang yang saleh/baik/jenius à sistem nilai berdasarkan agama dapat memberi individu dan masyarakat perangkat sistem nilai dalam bentuk keabsahan dan pembenaran dalam mengatur sifat individu dan masyarakat. à pengaruh sistem nilai pada kehidupan individu karena sistem nilai adalah realitas yang abstrak dirasakan sebagai daya dorong atau prinsip yang menjadi pedoman hidup. à dalam realitanya nilai mempunyai pengaruh terhadap pola tingkah laku, pola berpikir dan pola bersikap.
Nilai adalah daya dorong dalam hidup, memberi pengabsahan dan makna pada tindakan seseorangà nilai menjadi penting dalam kehidupan seseorangà tidak jarang seseorang rela berkorban nyawanya demi mempertahankan nilai à dalam kaitan dengan agamaà hara-kiri,bunuh diri dalam agama Shinto dan syahid (martyrdom)à kerelaan berkorban meningkat, jika sistem nilai yang berpengaruh pada seseorang sudah dianggap prinsip hidup.
Nilai mempunyai 2 aspekà aspek intelektual dan emosionalà gabungan kedua aspek ini yang menentukan nilai dan fungsinya dalam kehidupan. à dalam kondisi pengabsahan terhadap suatu tindakan yang dominan aspek intelektualàkognitif(?) kombinasi nilai disebut norma atau prinsipà bila aspek emosional yang dominan,maka seseorang larut dalam dorongan rasaà mistisme. à afektif(?)

Fungsi dan peran agama dalam memberi pengaruh kepada individu, baik dalam bentuk sistem nilai, motivasi maupun pedoman hidupà pengaruh yang paling penting adalah pembentuk kata hati( conscience)à Erich Fromm à katahati~ panggilan manusia kembali pada dirinyaà Shaftesburyà rasa moral dalam diri manusiaà rasa benar dan salahà reaksi emosional berdasarkan fakta pikiran manusia pada dirinya dalam mengatur keharmonisan dirinya dengan tatanan kosmik-à filsafat agama(skolastik)à kata hati à kesadaran akan prinsip moralà
kata hati otoritarian à dibentuk dari pengaruh luarà kepatuhan,pengorbanan dan tugas manusia atau penyesuaian diri
Kata hati humanisticà dari dalam diri manusiaà pernyataan kepentingan diri dan integrasi manusia

Erich Frommà  manusia mahluk individu  yang mempunyai potensi humanistic dalam dirinya dan menerima nilai bentukan dari luarà keduanya membentuk kata hati dalam diri manusiaà bila kedua aspek berjalan seimbang dan harmonis, manusia akan bahagiaà peran kata hatiàpemeriksaan pengadilanà psikoanalisisà fitrah manusia sebagai kesucian sebagai anugerah Allah (Islam)

Potensi yang ada dalam diri manusiaànaluriah, inderawi, nalar,agamaà agama adalah potensi fitrah, sudah dibawa sejak pra konsepsi(janin)
Pengaruh lingkungan akan memberi bimbingan kepada potensi yang dimilikinya. à jika potensi fitrah berjalan selaras,seimbang,harmoni dengan potensi lingkunganàperasaan positifà pendekatan agama dalam  kehidupan individuà kemantapan batin,bahagia,aman/terlindungi, sukses, puas. à motivasi, nilai etik dan harapanà optimis
Agamaà motivasi, pendorong individu melakukan aktivitasà perbuatan yang dilakukan berdasarkan keyakinan agama dinilai mempunyai unsur ketaatan dan kesucianà keterkaitan ini mempengaruhi individu untuk berbuat sesuatu
Agama sebagai nilai etikà tindakan seseorang tergantung/terkait dengan ajaran agamanya
Agama sebagai pemberi harapan pengampunan dan kasih sayang dari kekuatan gaib, supernatural.
Motivasi mendorong individu  kreatif,  berbuat kebajikan dan berkorbanà cinta(?)
[4]motivasià diberi tekananà proses amanahà alkhatirà lintas batinà azam/tekadà niatà af’al/realisasià tahapan mengambil sikap
Nilai etikaà mendorong individu berlaku jujur, amanah
Harapan à mendorong seseorang bersikap ikhlasà terlebih bila berdasarkan keyakinan agamaà Ikhlas adalah berserah diri kepada Allah,setelah berusaha optimal,terprogram ,terencana berdasarkan strategi yang terencana sesuai tujuan dan target yang akan dicapai,hasil diserahkan kepada Allah, bila berhasil,kontribusikan bagi kemanusiaan, dan bila gagal maka kegagalan  adalah peluang merubah musibah menjadi anugrah/berkah,mewujud nyata dalam sikap berpikir dan bertindak.Ikhlas landasan kesuksesan hidup[5]
[6]Kebutuhan dan perkembangan beragama pada manusia
A.             Kebutuhan manusia
o       Kebutuhan individu
·                  Kebutuhan primerà fisiologisànaluriah
·                  Kebutuhan sekunderà zakiah daradjatàrasa kasih sayang/ rasa aman/ rasa harga diri/ rasa bebas/rasa sukses/ rasa ingin tahu
o       Kebutuhan sosialà kebutuhan berbentuk nilaià jasmani dan rohanià Guilfordà
-                 Pujian dan kritikan
-                 Kekuasaan dan mengalah
-                 Pergaulan
-        Imitasi dan simpati
-        Perhatianà to be ignored is painful

o   Kebutuhan beragamaàagama adalah fitrah manusiaà sifat manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia itu sendirià dadang hawarià howard clinebellà 9 dasar kebutuhan spiritual
*        Kepercayaan dasar/basic trust
*        Makna hidup
*        Komitmen peribadatan
*        Pengisian keimanan
*        Bebas dari rasa bersalah dan berdosa
*        Penerimaan diri dan harga diri
*        Rasa aman
*        Terpelihara
*        Kehidupan masyarakat relijiusitas

B.     Perkembangan beragama
1.      Perkembangan beragama pada anak-anak
2.      Perkembangan beragama pada remaja
3.      Perkembangan beragama pada orang dewasa
4.      Konversi agamaà
Ahli agama mengatakanàpetunjuk Ilahià supernatural
Sosiologiàpengaruh sosial
-        Hubungan antar pribadi
-        Kebiasaan rutin
-        Provokasi/persuasi orang terdekat
-        Pengaruh pimpinan agama
-        Perkumpulan/organisasi
-        Pimpinan Negara
è Persuasi dan koersif
Psikologiàpendorong konversi agamaà factor internal dan eksternal

 zakiah daradjatà
*        Masa tenang
*        Masa ketidak tenanganà konflik batin
*        Masa konversi
*        Masa tenang dan tentram
*        Masa ekspresi konversi

Aspek psikologis yang berhubungan dengan agama
a)      Motivasi beragamaà rangsangan, dorongan, pembangkit tenaga terjadinya tingkah lakuà hasan langgulungà keadaan psikologisà kekuatan yang mendorong dan menggerakkan aktivitas manusia, tingkah laku agama dan ada motivasi tertentu yang timul dari diri manusia karena terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah







 IV.            Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat

 motivasi dan etos masyarakat
Edukatifà secara yuridis berfungsi melarang dan menyuruh
Penyelamatàdunia dan akhiratàkeimanan kepada tuhanà bimbingan/pembelajaran
Pendamaianà kedamaian batinà tobat, pensucian, penebusan dosa
Kontrol sosialà ajaran agama adalah suatu normaà berfungsi sebagai pengawas sosialàagama adalah norma dan dogma( ajaran) bersifat profetis( wahyu, kenabian)
Rasa solidaritasà iman dan kepercayaanà persaudaraanà ukhuwah
Tranformatif à mengubah kehidupanà mengubah kesetiaan kepada adat atau norma yang dianut sebelumnyaà perubahan sosial(?)
Kreatifitasàproduktif,optimis,inovatif
Sublimatif à usaha manusia dilakukan atas cinta kepada Allah

    V.            Agama dan pembangunan
Prof. Dr. Mukti Aliàperan agama dalam pembangunanà
etos( tatanan nilai moral dalam sikap)
motivasi à berkorban dengan harta,tenaga dan jiwa raga
max.Weberàetos agama dengan pembangunan ekonomià semangat bushidoà dengan ketundukan kepada pemimpin sebagai  titisan dewa matahari  


 VI.            Perubahan sosial

[7]Pengertian(lawang,2004)à proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan-perbedaan yang dapat diukur, yang dapat terjadi pada kurun waktu tertentu


Dimensi perubahan sosial

*    Strukturàperubahan dalam dimensi posisi atau statusàperan,kekuasaan,otoritas,fungsi,  hubungan antar status dllàkeluarga, terdiri dari posisi suami,isteri; hubungan antar posisi bersifat konsisten. Terjadi perubahan sosial ketika struktur keluarga tradisional berubah menjadi keluarga modernà 
pada keluarga dengan struktur ttadisional,posisi suami lebih dominan dibanding isteri(pencari nafkah, pengambil keputusan), suami lebih memiliki otoritas dibanding isteri,integrasi keluarga tercapai bila suami posisi yang dominan, jika tidak keluarga akan berantakan.
Keluarga modern,dominasi bergeserà dominasi suami dalam keluarga mulai berkurangà terjadi perubahanà perubahan dalam arti nilai(kebudayaan dalam arti imateri)
*    Kebudayaan(materi/imateri)
Perubahan kebudayaan materi dan struktur sosial( hubungan sosial)à penemuan televisi, radio,gadget  lainnya berpengaruh pada hubungan sosial dalam keluargaà William f.oghburn,sosiolog amerika

Dua hal ini tidak dapat dipisahkanà perubahan struktural juga mencerminkan perubahan cultural.
Sumber perubahan sosial
·         Faktor internal(sosiogenik,masyarakat itu sendiri yang menjadi sumber perubahan sosial)
R  Manifest(disengaja):
o   Kolektif
-        Penemuan/invention
-        Gerakan sosial/social movement
-        Perencanaan sosial/social planning
o   Individual(rasulullah Muhammad SAW)
R  Laten(tidak disengaja/unintended)
·         Faktor eksternal
*        Sifat kependudukan
*        Perubahan lingkungan
*        Penjajahan
*        Agama
Kriteria dan klasifikasi gerakan sosial
©      Bidang kegiatanàpolitik, ekonomi, agama, kelompok kecil
©      Jenis perubahanà perbaikan( reform), perombakan(revolution)
©      Arah perubahanà progresif,konservatif,reaksioner
©      Cakupan fungsionalà umum, khusus, ekspresif
©      Keteraturan sosialàyang berorientasi nilai, berorientasi kekuasaan,orientasi peran serta
Pola perubahan sosial(sunarto,2000:213)
*        Linierà mengikuti pola yang pastià comteà kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan tak terelakkanà hukum 3 tahap comte
*        Unilinierà spencer à struktur sosial berkembang secara evolusioner dari struktur yang homogen menjadi heterogenà perubahan struktur berlangsung diikuti perubahan fungsi
*        Siklusàmasyarakat berkembang laksana roda, kadang diatas,kadang dibawahà Oswald sprengler,vilfredo paretoàanalogi kehidupan manusiaà lahir,kecil,besar,dewasa,mati
Teori-teori modern mengenai perubahan sosial
1.      Teori modernisasià masyarakat dunia ketiga menempuh jalan yang sama dengan negara maju, dan pada gilirannya akan menjadi negara yang maju melalui proses modernisasi

2.      Teori ketergantunganà perkembangan dunia tidak merata, saat negara industri maju berkembang, negara dunia ketiga mengalami kolonialisme dan neokolonialisme, sehingga menjadi semakin terbelakang

3.      Teori sistem duniaà perekonomian kapitalis dunia terdiri dari 3 jenjang
ˆ        Intiàeropa barat yang telah mengalami revolusi industri sejak abad 16)
ˆ        Semi periferà negara eropa selatan menjalin hubungan dengan  negara inti,tapi secara ekonomis tidak berkembang
ˆ        periferi

VII.            Agama dan perubahan sosial

[8]Para ahli sosiologi agama, ada yang berpendapat agama menghambat perubahan sosialàPandangan tercermin dari pendapat karl marx,agama adalah candu bagi rakyatà menurutnya  karena ajaran agamalah,rakyat menerima nasib burukà sosiolog lain menentangàagama, kekuatan revolusioner à indonesia melawan penjajah
[9]Agama adalah fitrah manusiaà fitrah adalah kondisi sekaligus potensi bawaan yang berasal dari dan ditetapkan dalam proses penciptaan manusiaà disamping fitrah beragama,manusia juga mempunyai fitrah hidup bersama atau bermasyarakat/ sosial à salah satu fitrah utama manusia adalah fitrah berakal budi, yang memungkinkan manusia berbudi daya untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, mengatur dan mengembangkan kehidupan bersama dan membentuk/menyusun sistem kehidupan dan kebudayaan, serta lingkungan hidup yang aman dan sejahteraà manusia dengan akal budinya berkemampuan menjawab tantangan dan memecahkan permasalahan hidupnya,baik yang bersumber dari agama maupun sosial, serta memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupà dengan akal manusia membentuk kehidupan budaya/sosial dan keagamaan
Agama dan kehidupan keagamaan terbentuk bersama pertumbuhan akal dan budi daya manusia itu sendirià akal atau agama budaya

Perkembangan agama dan kehidupan budaya manusia/sosial
Agamaà
 kepercayaan atas kekuatan/kekuasaan supranatural yang menguasai dan mengatur kehidupan manusiaà ketergantungan dan pasrahà tahap teologis/fiktifà manusia berpikir dirinya diliputi kekuatan  gaib yangberasal dari sekitarnyaà kekuatan mutlak/supranaturalà fetyisme/politeisme/monoteismeà diri manusia diliputi kekuatan gaibà supranaturalà dogma agama yang dianut
tahap metafisik/abstrak tahap positifà perkembangan akal pikiranà mulai mengerti  dan memahami hubungan sebab akibatà hakikat kehidupanà ontologyàbersifat objektif dan rasionalà agama tidak dogmatif tapi rasional
Pada tahap teologis dan metafisik,agama sangat dominan menentukan perubahan sikap/sosial
Tahap positif à dengan kematangan jiwa manusiaà tidak perlu pengetahuan abstrak/mutlak/universal, yang dibutuhkan pengetahuan yang nyata,konkrit,dicapai melalui pengamatan.penelitian,, perbandingan dalam hukum-hukum umumà tahap fungsionalà perkembangan akal budiàmandirià iptek dan mampu mengendalikan factor diluar diri untk kepentingan dirià agama tidak ada kaitannya dengan kehidupan sosialà terbatas pada bidang keagamaan tidak berfungsi dalam perubahan sosial. àterjadi pemisahan tegas antara agama dan perubahan sosialà tidak terjadi hubungan fungsionalà pangkal timbul malapetaka/bencana bagi kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya.--> kehilangan daya kontrol
Tahap positivisme disebut juga tahap fungsionalà mendorong timbulnya pragmatis, sesuatu yang baik adalah yang berguna
Menetapkan  tujuan hidup sementara dan kondisionalà perbedaan sosialà persaingan, perebutan kekuasaan, perang berkepanjanganà mengancam eksistensi manusiaà manusia  berada dalam kondisi problematic-> sebagai ketidak pedulian kepada tuhan/agamaà tantangan bagi kehidupan manusia lebih lanjut, tahap post positif, era globalisasià iptek mendominasi kehidupan soial/perubahan sosial
è Agama tidak lagi sebagai pengarah dan pengendali perubahan sosial/ kehidupan sosial budayaà kehidupan sosial budaya sekuler secara bebas tanpa kendali agamaàmenuju jurang kehancuranà meskipun semua proses terencana, sistematis, terprogram dengan pedekatan pola kekinian yang mengandung beberapa unsure-unsur: 
unsur analisis (berbasis data base)
unsur strategi (pemilihan pendekatan yang dianggap paling tepat)
unsur pemanfaatan potensi dan fasilitas
unsur situasi (kekuatan, peluang, ancaman dan kelemahan)
è Tujuan sementara,bersifat kondisional dan situasionalà mengancam eksistensi manusia. Problematika yang kritisà perlu intervensi universal kekuatan pengendali kebebasan yaitu agama, yang mendalam dan universal, bukan yang ada secara sosiologi
è Iptek dan budaya manusia terus berkembang  secara dinami, tapi dinamika itu tidak dibarengi arah dan tujuan yang pasti dan hakiki, sebagai akibat ketidak pedulian kepada Allah



è Masyarakat modern harus mampu dan memiliki mewujudkan
o   Kebutuhan kepada tuhan
o   Hubungan personal yang intim dengan tuhan
o   Penguasaan iptek dalam rangka kemashlahatan/bermanfaat bagi umat manusia dan lingkungannya dalam rangka pengabdian kepada tuhan yang maha esa
o   Pengakuan adanya pendekatan  yang tidak bisa secara empiris atau induksi,tetapi deduksi atau percaya
o   Percaya adanya kehidupan akhirat

Rasulullah dengan semangat  keIslamannya/agama dapat melakukan perubahan sosial masyarakat arab jahiliah menjadi masyarakat yang beradab dan berahlak Islam,dalam waktu 13 tahun
Jepang dengan semangat bushido,ajaran agama Shinto, berhasil melakukan perubahan sosial terutama dalam ekonomi,dari masyarakat yang kalah perang,1945, menjadi salah satu negara adidaya, saat ini

o   [10]Motivasi tingkah laku dalam perspektif hadist
*        Motivasi fisiologis
*        Motivasi psikis dan spiritual
*        Hubungan motivasi dan emosi

o   Emosi dalam perspektif hadist
*        Rasa cinta
*        Rasa takut
*        Rasa marah
*        Rasa benci
*        Dengki atau iri
*        Rasa cemburu
*        Rasa malu
*        Pengendalian emosi

o   Persepsi dalam perspektif hadist
·         Persepsi eksternal
·         Persepsi internal

o   Berpikir
'         Kekeliruan berpikir
'         Signifikansi diskusi dan dialog untuk memperjelas aktivitas berpikir


o   Belajar
-        Metoda belajar
-        Prinsip belajar
[11]Jiwa keagamaan dengan perubahan sikapà era globalisasià Osgood dan tannenbaum à  akibat persamaan persepsià pengaruh globalisasi diterima
Teori festingeràperubahan sosial/sikapàkeseimbangan kognitif terhadap lingkunganà bermanfaat, karena sesuai dengan pemikiran dan pengetahuannya. à teori reaktan.
Teori fungsionalà pemenuhan kebutuhanà perubahan sikap/sosialà
 proses rasionalàadanya perhatian, pemahaman, penerimaan, dan keyakinan  
dan emosionalà perhatian, simpati, menerima, dan minat.
è Kedua proses dimulai dengan perhatianà mengubah sikap/perubahan sosialà dari tidak menerima menjadi menerima
Tradisi keagamaanàpranata primer
Tingkat usia menentukan
Perubahan sikap/sosial akan mudah terjadi pada dikalangan generasi muda.
Tradisi keagamaan à tanpa disertai emosi dan rasio keagamaan.
Nilai kebudayaan yang bersumber keagamaan beralih menjadi nilai sosialà pergeseran nilai dari yang sacral ke profane
Fenomenaà era globalà nilai-nilai secularà perkembangan jiwa keagamaanà generasi mudaà cenderung secularà pertumbuhan jiwa keagamaan generasi mudaà sikap toleransi tinggi terhadap perbedaan agama/moderatà
sikap fanatic, fundamentalisà kelompok introvert à tertutup terhadap perubahan yang terjadi
dan ekstrovertà terbuka dan menerima perubahan sosial
era globalisasià sudut iptekà era modernisasi puncak bagi peradaban manusia.
Cirri-ciri modern menurut alex inkeles:
R  Terbuka dan bersedia menerima  hal baru/ dari inovasi dan perubahan
R  Berorientasi demokratis dan mampu memiliki sesuatu yang tidak sama dengan lingkungannya
R  Berpijak kepada kekinian, mendatang, konsisten, menghargai waktu dan sistematik
R  Selalu terlibat dalam rencana dan organisasi
R  Mampu belajar lebih lanjut untuk menguasai lingkungan
R  Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan
R  Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain
R  Percaya kepada kemampuan iptek
R  Menjunjung tinggi keadilan berdasarkan prestasi kontribusi dan kebutuhan
R  Berorientasi kepada produktivitas, efisiensi dan efektivitas
Era global memberikan perubahan besar pada tatanan duniaà manusia dihadapkan  pada peradaban umat manusia, disisi lain manusia dihadapkan kepada malapetaka dampak dari perkembangan iptekà david c.korten
Konflik  batinà ketidak seimbangan kemampuan iptek,kebudayaan materi dengan kekosongan rohanià mempengaruhi kehidupan psikologis manusiaà manusia mencari penentraman batin melalui agama,antaralain.
Ramalan futurulog à di era global,agama akan mempengaruhi jiwa manusia
Kemajuan iptekà bidang transportasi, komunikasi dan lintas budaya
Era globalà mengacu kepada kehidupan cosmopolitanà kondisi penggabungan Negara eropaà uni eropa
Pandangan yang serba bolehà permissiveness
Pengerusan nilai-nilai tradisionalàproses perubahan sistem nilaià kehilangan pegangan hidupà termasuk sistem nilai agamaà kemudahan dan  kenikmatan bendawià dipihak lain mempertahankan  sistem nilai yang mereka anutà menimbulkan keraguan  dan kecemasan./ anxietyà mencari pilihan yang menetramkan jiwa
Kemungkinan-kemungkinan
o   Tidak larut dalam pengagungan iptekà lebih meyakini kebenaran agama
o   Golongan yang rendah nilai agamanyaà kekosongan jiwaà Alvin Tofflerà era keberagamaan
è Netralisasi keduniwian dengan miras/narkobaà akan menghancurkan kehidupannyaà menciptakan agama baru
Kecenderungan utama dalam beragama
-        Kembali ke agama yang liberal
-        Tradisi keagamaan yang mistis
-        Gerakan sempalan mengatasnamakan agama
[12]Kegersangan spiritualànilai spiritual  tidak banyak memberi pengaruh psikologisà gersang dari unsure emosional yang dikaitkan dengan perasaan moral dan etika
è Perasaan tingkat tinggi manusiaà agama termandulkan
è Masyarakat global, bersifat atraktif dan rekreatif à euphoriaàkesenangan bersamaà krisis pengenalan diri
Ernest Cassirer à dua paradigma pemahaman tentang manusia
*        Materialism-ateistikàsemua realitas materi
*        Spiritualisme-teistikàdunia materi pada hakikatnya berasal dari realitas yang bersifat imateri

Abad modernànilai spiritualisme tercecer bersaing dengan nilai rasionalis empiris, produk iptek
Manusia terbentuk dari 3 dimensià
fisikàmateri kimiawi
Mentalà psikologisà komponen kognisi(pikir).emosi/afektif(rasa), konasi(kemauan)à perlakuan seimbangà  pencerdasan pikiran, penghalusan rasa, penguatan kemauan
Spiritualà nilai-nilai imanià batin yang tenteram, menemukan jati diri
à kesejahteraan dan keharmonisan
Kegersangan spiritualàteralienasi dari kehidupan beradabànilai kemanusiaan terabaikanàperbuatan tercelaàmegalomaniaàiptek menjadi agama baruà gila kekuasaan
/ keserakahanàproduk iptek menawarkan kemewahan materià pengakuan terhadap dirià korupsi/manipulasi
manusia robotà membeo/perilaku jiplakanà kehilangan jati diri
euphoria masalàterasing,kesepianà hilang solidaritasà teman senasib/peer groupà menyatu dalam euphoria massa

1.      [13] perspektif modernisasi
Teori fungsional parson talcotàteori konservatifà adaptasi lingkungan, pencapaian tujuan umum, integrasi, latensi/keluarga dan lembaga pendidikanà konsep homeostatic equilibriumàkeseimbangan dinamis-stationerà jika satu bagian tubuh mengalami perubahan maka bagian lain akan mengalami perubahan pulaà kecintaan dan kenetralanàaffective dan effective-neutralà masyarakat tradisional cenderung memiliki hubungan kecintaan, pribadi dan emosionalà orientasi kolektifà kewajiban dan tanggung jawabà penting status  warisan dan bawaan( askriptif)à fungsi kelembagaan tidak dijelaskan dengan jelas(difusi fungsional)à pelaksanaan kerja yang tidak efisien
sedang masyarakat modern,hubungan kenetralan, hubungan kerja berjarak, tidak pribadi/ non komunikasi antar pribadi(?)à individualistic/self orientationà masyarakat modern yang tumbuh dalam persaingan pasar yang ketatà prestasi/achievementà merumuskan dengan jelas tugas dan fungsi  masing-masing kelembagaan/functionally specific
smelseràsosiologà konsep diferensisi strukturalà contoh masyarakat tradisionalà klasik diferensiasi strukturalà struktur tidak teratur dan rumità bertanggung jawb terhadap penerusan keturunan/penanggungan emosi bersama/ produktivitas tenaga kerja/ladang-pertanian bersama/pendidikan( proses sosialisasi), kesejahteraan( perawatan  manusia usia lanjut)/pendidikan agama(pemujaan kepada arwah nenek moyang)
difernsiasi strukturalà perubahan sosialà fungsi kelembagaan tradisional berubah menjadi berbagai lembaga sosial yang berbeda dan berfungsi secara khususà sekalipun diferensiasi/perubahan sosial /struktural meningkatkan kapasitas fungsional lembaga sosial à timbul integrasi sosialà perlu dibentuk lembaga sosial baruà menjembatani dan mengkoordinasi kegiatan dan kebutuhan masyarakat yang telah terdiferensiasi
persoalan diferensiasi tidak dapat diselesaikan dengan sempurna, karena:
'            Konflik nilai dan kepentingan lembaga  penghubung
'            perubahan sosial/ Permasalahan keseimbangan perkembangan dan  pembangunan  lembaga masyarakat
smelserà proses modernisasi /perubahan sosialà menggunakan konsep diferensiasi sosial/sruktural, permasalahan integrasi sosial,kemungkinan timbulnya kerusuhan sosial
colemanà pembangunan politik yang berkeadilan ~ smelserà diferensiasi struktur politik dan sekularisasi budaya mengarah kepada etos keadilan
modernisasià proses bertahap/proses homogenisasi/westernisasi dan amerikanisasi/proses yang tidak bergerak mundur/perubahan progresif/jangka panjang,proses evolusioner, bukan revolusionerà memerlukan  proses sistemikà perubahan sosial disegala aspek tingkah laku sosialàindustrialisasi/urbanisasi/diferensiasi/ sekularisasi/ sentralisasi/ dll
è proses transformasià Huntingtonà modern dan tradisional,pada dasarnya bertentangan/asimetris
è proses yang terus menerus/immanent
è karena modernisasi bersifat sistemik dan transformative à perubahan sosial  yang terus menerus dalam sistem sosialà perubahan sosial pada satu aspek sosial akan terjadi perubahan sosial pada aspek sosial lainà karena adanya karakteristik  imanensià teori modernisasi cenderung memberikan pada faktor dalam/internal factor, sebagai sumber perubahan sosial

*    Teori modernisasi klasik
*    Hasil kajian teori modernisasi klasik
1)      Mcclellandà motivasi berprestasià berkaitan dengan psikologià yang bertanggung jawab terjadi proses modernisasi adalah                                                                                                                                                               pebisnis/entrepreneurà tujuannya bukan hanya keuntungan tetapi indikasi pencapaian prestasi gemilangà melalui kinerja yang baik/ berpikir positif(huznuzon)à cinta,sabar,ikhlasà motivasi berprestasi/kebutuhan berprestasià jika seseorang menggunakan waktu luangnya untuk kenikmatan hidup,seperti bersenang-senang/tidur-tidurà motivasi berprestasi sangat rendahà  menghabiskan waktu dengan  mengenang keberhasilan/teman/keluarga/ kegiatan sosial/pestaà motivasi berprestasi sangat rendahà jika seseorang berpikir tentang bagaimana meningkatkan  situasi sekarang lebih baik  dari kemarin dan bagaimana pelaksanaan tugasnyaà melakukan analisis risiko dan manajemen risiko,dengan pendekatan analisis kontemporerà orang yang memiliki kebutuhan berprestasi sangat tinggi/kuat

2)      Inkelesà sosiologi mikro/psikologi sosial

3)      Sumawinataà ekonomi
Lepas landas Indonesiaà yang terjadi hanya perubahan marginal

4)      Bellahà agama tokugawa dengan pembangunan/perubahan sosial di jepang à cepatnya laju pembangunan jepang yang diberikan agama tokugawa/Shintoà industrialisasi  awal abad   20à pola industrialisasi yang khasà oleh kelas samuraià dikembangkan dengan penelitian weberà pengaruh agamaà konsep fungsionalisme dengan hubungan agama dan modernisasi jepang/perubahan sosialà nilai dasar masyarakat /sosial  jepangà bermula dari etika pejuang samuraià panutan  etika masyarakat/sosial jepang secara keseluruhanà 3 kemungkinan keterkaitan agama dan modernisasi/perubahan sosial jepang:
·         Agama mempengaruhi secara langsung etika ekonomi jepangàshinsuà agama dan etikaà bekerja secara sentral dan sungguh-sungguh/ memiliki sifat pertapaà hemat/cari keuntungan sebesar-besarnya dalam perdangan yang halalà harmoni jiri-ritaà keuntungan bagi konsumen
·         Pengaruh agama terhadap ekonomi melalui pranata/lembagaà politikà subordinasi tanpa pamrih dan total dari seluruh lapisan masyarakat untu kepentingan kolektivitas secara keseluruhanà kewajiban dan tanggung jawab tanpa batasà kelas samurai berubah menjadi usahawan yang suksesà wujud dan pengabdian  kepada negara melalui pembangunan ekonomi/perubahan sosial dibidang ekonomià iwasaki, samurai pendiri mittsubishià adaptasi etika samurai pada wirausaha  modernà semangat bushidoàamanah/spirit pelayan masyarakat-abdi negara/pekerja keras dan tangguh dengan memperhatikan kepentingan rakyat / egaliter atas bawah sederajat/berusaha keras membangun usaha tapi hati-hati dalam pengelolaannyaà prinsip tokugawa/bushido

·         Pengaruh agama melalui lembaga keluarga
Harga diri keluarga dan  kewajiban sacralà tingkah laku sombong/malas/ tidak jujur adalah tingkah laku terkutukà bukan motivasi pribadi tapi motivasi keluargaà rasa malu terhadap roh nenek moyangà etika kewajiban keluarga membentuk nilai etika à kejujuran,amanah, kualitas,harga dirià mendukung nilai-nilai universal  dalam dunia perdaganganà motivasi dan kebutuhan  dasar berprestasi

*    Hasil kajian baru teori modernisasi

2.      Perspektif dependensi
-        Teori dependensi klasik
-        Hasil kajian teori dependensi klasik
-        Teori dependensi baru

3.      Perspektif sistem dunia
o   Teori sistem dunia
o   Hasil kajian global teori sistem dunia
o   Hasil kajian teori sistem dunia skala nasional
Fungsi agama dalam menghadapi krisis modernisasià perubahan masyarakat dari tradisional kemasyarakat pr
Mengatasi krisis spiritual
à peter.I. Berger-> nilai spiritual telah lenyap dari manusia modernà tuhan telah matià sekularisasi, bukan pada institusi,tapi proses penerpan pada pemikiran manusia, sekularisasi kesadaranà hilangnya  batasan sacral dan absolute, berputar dalam dunia relative, sistem nilai dan moral berdasarkan intuisi dan kesepakatan masyarakat
Seyyed hossen nashrè manusia berada diluar lingkar eksistensinyaà kehilangan identitas diri,tidak mempedulikan kebutuhan dasarà tidak bisa menemukan  ketenangan, keseimbangan diri
o   Agama harus dijadikan basis mendisain peradaban modernà iptek sejalan dengan fitrah manusia, menuju  kemanusiaan yang ideal, tanpa eksploitasi kualitas kemanusiaan
o   Agama, control kehidupan, agar tidak ternodai sekularisasi dan westernisasi.
Menanggulangi materialistic
Iptek alat ukur pemenuhan kebutuhan ,kesuksesan hidup, yang paling dominan.
è Mubarakà manusia dikerangkeng oleh tuntutan sosialà mengejar harga dirià ketegangan perasaanà jauh dari gembira dan bahagiaà kebutuhan sekunder/sosial meningkatà kebutuhan materi dan harga diri meningkatà rasa asing dan terlepas dari ikatan sosialà perubahan sosialà dari hubungan persaudaraaan menjadi individualistisà bukan hubungan cinta dan kasih saying, tetapi persaingan merebut materi dan memupuk kesenangan individu
è Manusia terdiri dari jasmani dan rohanià kebutuhan jasmani dipenuhi dengan iptek dan ruhani dengan agamaà bila kedua kebutuhan terpenuhià manusia akan bahagia dunia dan akhiratà kebahagiaan materi/jasmani bersifat sementara dan akan hancur, sedang kebahagiaan ruhani bersifat abadi. à kebahagiaan hakiki terdapat pada alam yang tidak terbatas,alam ruhani atau surga.
è Menurut al ghazalià dalam jiwa manusia terdapat berbagai dayaà daya yang terpenting adalah mengetahui hakikatàtuhan adalah sumber segala hakikatà pengetahuan yang sempurna tentang tuhan hanya dapat dicapai melalui kesempurnaan jiwa manusia, jiwa yang bersih/sucià perpisahan jiwa dari badan menyebabkan pengetahuan tentang tuhan menjadi sempurnaà kebahagiaan akhirat, mengenal tuhan secara sempurnaà pencapaian kebahagiaan hakiki
è Untuk mencapai kebahagiaan hakikià membangun pola hidup  berorientasi pada aspek ruhani dan spiritualà melepaskan pandangan keduniaan yang serba bendaà pola hidup zuhudà sufistikà paket yang dapat disumbangkan pada masyarakat modern yang terkepung hegemoni bendaà komarudin hidayat
è Kebutuhan manusia modern bukan hanya bersifat fisik/materi saja,tetapi juga kebutuhan ruhanià terjadi perubahanan orientasi kebutuhan/sosial dari bendawi ke kebutuhan ruhanià kebutuhan materi hanya pelengkap pemenuhan kebutuhan ruhani

Fungsi agama dan pembangunan
 Mukti ali
à sebagai etos pembangunanà tatanan nilai moral dalam sikapà nilai moral akan memberikan  garis-garis tingkah laku seseorang bertindakàmelakukan semua perintah agama,menghindari maksiatà pola tingkah laku yang etisà berahlak muliaà sabarà pengendalian emosi/dirià memperoleh intuisià visioner/kreatif/inovatifà bermanfaat bagi lingkungan termasuk manusiaà cintaà Cinta adalah emosi[14], kekuatan,naluri terjernih,instink termulia,perasaan tersuci,dasar interaksi seluruh mahluk ,kasih sayang,yang memotivasi kita berjuang tanpa pamrih,mencapai bahagia dan sukses dunia dan akhirat[15].Cinta adalah bagian dari sifat Allah,kasih sayang [16], Ar-Rahman,Ar-Rahim,al wadud.
Perubahan tata nilai moral dalam sikap àdari etika hedonis/individualis berubah menjadi berahlak muliaà etos pembangunan
è Sebagai motivasià berpartisipasi dalam meningkatkan mutu kehidupan masyarakat tanpa mengharapkan materi yang berlebihà diharapkan pahala akhiratà pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakatà hibah dan wakaf tanah/ pembangunan lembaga pendidikan, rumah sakit, masjid, panti asuhan, dll/ koordinasi lembaga-lembaga dakwah











[1] Jalaluddin,2009,psikologi agama, cetakan ke 12, Jakarta, PT rajagrafindo persada, hal 305-318
[2] Imawati,rochimah, agama dalam psikologi, materi kuliah psikologi agama semester IV,2009-2010, FPP-UAI
[3] Ramayulis, 2009, psikologi agama,cetakan ke 9, Jakarta, kalam mulia, hal 227- 242
[4] Rouf,abdul,2009, materi kuliah hadist healing dan konseling,semester III,2009-2010, Jakarta; FPP-UAI
[5] Majid,Nurcholish,26 November 1996, makalah fungsi dan dampak positif nilaikeruhanian dalam kepemimpinan  dan kewirausahaan,Jakarta,Yayasana paramadina, hal 5
[6] Op.cit, Ramayulis,2009,psikologi agama,cetakan ke 9, Jakarta, kalam mulia, hal 38- 104
[7] Masni Erika firmiana,2009, materi kuliah sosiologi agama, Jakarta, semester II,2008-2009,FAI-UAI
[8] Sunarto,kamanto, 2004,pengantar sosiologi, edisi ke 3, Jakarta,lembaga penerbit fakultas ekonomi unversitas Indonesia, hal 69-70
[9] Muhaimin, et.al,2007, kawasan dan wawasan studi islam, edisi I, cetakan ke2, Jakarta, prenada media, 25-64

[10] Najati,utsman,Muhammad,2004,psikologi dalam perspektif hadist, Jakarta,pustaka al husna baru, hal.2-209
[11] Op.cit, Jalaluddin, 2009, psikologi agama, hal 230-235
[12] Opcit,muhaimin,et.al, kawasan dan wawasan islam,hal 227-252
[13] Suwarsono,et.al, 2006, perubahan sosial dan pembangunan,  cwetakan ke 4, Jakarta, LP3S, hal.
[14] Taufiq,Izzuddin,Muhammad, 2006,panduan lengkap & praktis psikologi Islam, Jakarta,Gema Insani,hal686-687
[15] Marjan,Majdi,Muhammad,2006,Muhammad, nabi cinta,cetakan pertama, Depok, penerbit putsaka IIman,hal 1-24
[16] Dahlan,Azis,Abdul,2001, teologi dan akidah dalam Islam,,Padang,IAIN IB Press, hal169-171